Waisai, 13 November 2024 – Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Raja Ampat, Stenly Viktor M. Sauyai, S.Pd., M.Si., secara resmi membuka program inovatif Virtual Literacy House dalam sebuah acara yang dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk guru-guru, kepala sekolah, pengawas, dan perwakilan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat. Program ini menggabungkan pembelajaran literasi numerasi berbasis virtual reality (VR) dengan kearifan lokal Papua, yang juga mendukung konsep wisata pendidikan.
Dalam sambutannya, Stenly Viktor M. Sauyai menekankan pentingnya sinergi teknologi dan pendidikan untuk mendukung perkembangan peserta didik di era modern. “Program ini tidak hanya menjawab tantangan era digital tetapi juga memanfaatkan kekayaan lokal Raja Ampat sebagai materi pembelajaran. Melalui Virtual Literacy House, kita membawa inovasi yang mampu memperluas wawasan siswa sekaligus memperkenalkan budaya Papua ke dunia internasional,” ungkapnya.
Pelaksana program, Nur Rokhima, M.Pd., dari Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, menjelaskan visi besar yang melandasi program ini. “Program ini lahir dari kolaborasi antara UNIMUDA Sorong dan IBTPI Riau dengan dukungan dari DRTPM Kemendikbudristek melalui program Kosabangsa tahun 2024. Berangkat dari visi yang kuat untuk meningkatkan literasi numerasi dalam bahasa Inggris bagi masyarakat Papua, kami mengembangkan konsep pembelajaran yang inovatif dan kontekstual melalui teknologi Virtual Reality (VR).
Raja Ampat, yang telah dikenal sebagai surga wisata dunia, kini juga memiliki potensi untuk menjadi pusat wisata pendidikan melalui konten VR yang mengedukasi tentang keunikan budaya dan alam Papua. Kami meyakini bahwa pembelajaran yang efektif harus melibatkan konteks lokal. Oleh karena itu, Virtual Literacy House ini menggabungkan materi literasi numerasi dalam bahasa Inggris dengan nilai-nilai kearifan lokal Papua, khususnya budaya dan ekosistem Raja Ampat, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih dekat dan relevan bagi peserta didik,” jelas Nur Rokhima.
Mitra Sasaran KKG Rayon 1 Distrik Kota Waisai, Mansyur Hidayat, S.Pd., turut memberikan sambutan yang menegaskan peran penting guru dalam implementasi program ini. “Program ini memberikan kesempatan bagi guru untuk mengintegrasikan teknologi modern dengan kearifan lokal, sehingga menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna bagi siswa,” ujar Mansyur.
Hadir pula tim pendamping dari Institut Bisnis dan Teknologi Pelita Indonesia, Dewi Nasien, S.T., M.Sc., Ph.D., yang memberikan dukungan teknis dan akademis dalam pelaksanaan program.
Acara diakhiri dengan demonstrasi teknologi VR, yang menunjukkan bagaimana konten berbasis kearifan lokal Papua dapat meningkatkan pengalaman belajar siswa. Peluncuran ini menjadi tonggak baru bagi Raja Ampat, tidak hanya sebagai destinasi wisata alam, tetapi juga sebagai pelopor wisata pendidikan berbasis teknologi dan budaya.